BAKU TEMBAK RPKAD VS PASUKAN G 30 S DI SEKITAR HALIM

Sri M. Herlambang memberi instruksi untuk menghindari bentrokan di Halim, 2 Oktober 1965 Pidato Men/Pangau Laksdya. Omar Dani yang  dini...

Sri M. Herlambang memberi instruksi untuk menghindari bentrokan di Halim, 2 Oktober 1965
Pidato Men/Pangau Laksdya. Omar Dani yang  dinilai memihak G 30 S oleh pihak TNI AD, memunculkan anggapan bahwa para pelaku G 30 S membawa para jenderal yang telah diculik ke pangkalan udara Halim Perdanakusumah. Keadaan semakin genting ketika muncul isu bahwa markas Kostrad yang berada di Jl. Medan Merdeka Timur akan dibom oleh pesawat TNI AU, sehingga markas Kostrad dikosongkan dan pasukan RPKAD bermaksud menyerang Halim. Rencana penyerangan Halim diketahui Omar Dhani karena Mayjen. Soeharto menelpon Waperdam Leimena dan meminta Bung Karno  ( yang sedang berada di Halim sehubungan istana dikepung pasukan liar ) keluar dari tempat tersebut. Omar Dani beranggapan akan kacau jika pasukan AU melawan, maka ia bermaksud terbang ke PAU Iswahyudi bersama Pangkoops. AU Komodor Udara Leo Watimena. Di dalam pesawat Hercules, Omar Dani memerintahkan Leo mengirim radiogram yang akan disampaikan ke Mayjen. Soeharto, agar pasukan RPKAD tidak usah masuk ke Halim karena tidak ada pasukan G 30 S disana. Tapi Leo yang temperamental membuat radiogram yang terkesan menantang dengan kalimat :”AD jangan masuk ke Halim. Kalau masuk ke Halim akan dihadapi.” Juga tanpa Omar Dani ketahui, Leo meminta bantuan pesawat yang sudah dipersenjatai  untuk menghadapi RPKAD yang didatangkan dari Malang. Kejadian menegangkan lainnya yang berkaitan dengan sikon pada waktu itu adalah pesawat yang ditumpangi Laksda. Sri Mulyono Herlambang ( menteri negara diperbantukan presiden ) yang akan mendarat di Halim setelah pulang dari Medan, ditembaki oleh pihak AD tapi tidak kena. Rupanya pesawat tersebut dikira oleh AD hendak membom markas Kostrad.

Pangkostrad Mayjen. Soeharto memerintahkan Mayor C.I. Santoso segera bergerak.Pukul 6.00 RPKAD sudah memasuki Halim. Dua anggota AU yang bermaksud mengambil senapan mereka langsung ditembak karena anggota AD tidak mau ambil resiko. Pasukan AD yang lain dari Yon 328 melucuti anggota TNI AU yang ada di Halim.

Kemudian Kol. Sarwo Edhie, komandan RPKAD yang menyusul hendak masuk Halim, tertahan oleh tembakan pasukan Yon 454 / Raiders Jawa Tengah ( pihak G 30 S ), sehingga seorang pengawal Sarwo Edhie gugur. Mayor C.I. Santoso yang mendengar berita tersebut segera beranjak dari Halim ke tempat kontak senjata, dan ketika lewat di desa Lubang Buaya melihat banyak massa dan tentara yang membongkar tenda secara tergesa – gesa, kemudian lari melihat pasukan yang dibawa Mayor C.I. Santoso. Hal ini membuat kecurigaan di pihak RPKAD tentang massa dan tentara di Lubang Buaya tersebut. Ternyata massa dan tentara inilah yang melakukan penculikan terhadap para jenderal.

Sementara itu Deputi Operasi Men. Pangau Komodor Udara Dewanto dan ajudan beliau Kapten Udara Kundimang merasa cemas dengan adanya pertempuran RPKAD dan Yon 454, karena peluru nyasar bisa merusak peswat terbang bahkan menimbulkan korban di rumah sekitar pangkalan Halim.
Dewanto berhasil menemui komandan Yon 454 Raider, yaitu Kapten Koentjoro, dan menyuruhnya menghentikan tembakan. Lalu Dewanto menulis surat untuk untuk Sarwo Edhie yang disampaikan Kundimang bersama seorang anggota PGT sambil membawa bendera putih. Surat diterima Mayor Goenawan dari RPKAD, Kundimang disuruh kembali dan menunggu.

Setelah Kundimang kembali ke tempat Dewanto dan menunggu sekitar 1 jam, terdengar suara ledakan. Rupanya panser RPKAD yang hendak memberi jawaban dan mendatangi Dewanto disangka mau menyerang sehingga ditembak bazooka walau akhirnya meleset.

Kundimang dan anggota PGT kembali mendatangi RPKAD, tiba – tiba terdengar desingan peluru berkaliber besar disusul ledakan, rupanya Yon 454 masih gatal menembakkan senjata anti tank. Setelah bertemu Gunawan, kemudian Kundimang disuruh menjemput Dewanto dengan mobil  RPKAD untuk dipertemukan dengan Sarwo Edhie. Kundimang balik kembali menemui Dewanto.

Dewanto yang menerima berita dari Kundimang segera menyuruh Koentjoro untuk pergi dari Halim, Mulanya Koentjoro berkeras. "Pasukan Raiders tidak mengenal menyerah", katanya. "Saya tidak minta Kapten menyerah. Saya minta agar pasukan Kolonel Sarwo Edhie diberi jalan masuk ke Halim", jawab Dewanto. Ternyata Koentjoro bersama pasukannya menyingkir ke Lubang Buaya.

Dewanto lalu menemui Sarwo Edhie, dan mengajaknya untuk masuk Halim. Sesampainya di Halim, Sarwo Edhie mengutarakan maksudnya, ia berhasil diyakinkan bahwa di Halim tidak ada pasukan  G 30 S. Adapun CI Santoso dapat mempercayai ucapan Sri Mulyono Herlambang bahwa TNI AU tidak akan membom markas Kostrad.   Sarwo Edhie kemudian bermaksud untuk melapor pada Mayjen. Soeharto. Laskda Sri Moeljono Herlambang  mengajak Sarwo Edhie untuk ikut naik helikopter ke Istana Bogor, untuk menemui Bung Karno yang akan bertemu dengan para pimpinan tentara, kemungkinan Soeharto juga ada di Bogor. Ternyata di Bogor hanya ada Soekarno, dan sekembalinya dari sana Sarwo Edhie melapor pada Soeharto yang kemudian memerintahkan pasukan RPKAD mundur dari Halim.

Beberapa insiden di atas seperti tingkah Leo Wattimena yang menulis radiogram bernada keras serta meminta bantuan pesawat bersenjata sempat membuat TNI AU mendapat tudingan miring, apalagi Ketua CC PKI D.N. Aidit pada malam sebelumnya sempat bersembunyi di sebuah rumah milik oknum TNI AU di Halim.

COMMENTS

Name

Bung Karno,5,Bung Tomo,1,G 30 S,4,Kemerdekaan,1,Orde Baru,3,Orde Lama,4,Otista,1,PETA,1,PKI,7,TNI AU,1,
ltr
item
SenandungWaktu.com: BAKU TEMBAK RPKAD VS PASUKAN G 30 S DI SEKITAR HALIM
BAKU TEMBAK RPKAD VS PASUKAN G 30 S DI SEKITAR HALIM
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0ofpV4xkboNPDsmFZFkoo4awA1dq4WHjIxyfSpEB6bqhmwM0fCR1EcItUY5hC2Hj544He5CWD0v3gW-NOSnxtrSUfPOD9sdgNp0ggsUkavZ8qqYIwejvsitHJ9cKZjpQviSWtWP5lVKE/s320/sri.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0ofpV4xkboNPDsmFZFkoo4awA1dq4WHjIxyfSpEB6bqhmwM0fCR1EcItUY5hC2Hj544He5CWD0v3gW-NOSnxtrSUfPOD9sdgNp0ggsUkavZ8qqYIwejvsitHJ9cKZjpQviSWtWP5lVKE/s72-c/sri.jpg
SenandungWaktu.com
https://www.senandungwaktu.com/2016/03/baku-tembak-rpkad-vs-pasukan-g-30-s-di_2.html
https://www.senandungwaktu.com/
https://www.senandungwaktu.com/
https://www.senandungwaktu.com/2016/03/baku-tembak-rpkad-vs-pasukan-g-30-s-di_2.html
true
5252351844866344919
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content