Ilustrasi oleh Sutarjo, terlihat dua petugas menyita televisi dan bahan bacaan dari kamar Bung Karno yang sedang sakit. Berikut ini ada...
Ilustrasi oleh Sutarjo, terlihat dua petugas menyita televisi dan bahan bacaan dari kamar Bung Karno yang sedang sakit. |
- Dalam keadaan sakit, ketika hendak sarapan di Istana Merdeka, Bung Karno meminta roti bakar kesukaannya, pelayan istana langsung menjawab, “Tidak ada roti !” / “Kalau begitu, saya minta pisang saja.” / “Tidak ada pisang !’ / “Baiklah, saya minta nasi dengan kecap saja …”/“Nasinya tidak ada !”. Akhirnya hanya untuk sarapan Bung Karno harus pergi ke Bogor, ke rumah Hartini. .Tekanan seperti ini membuat sakit ginjal Bung Karno kian parah. Tak cukup di situ, ruang gerak Bung Karno dibatasi, seperti adanya birokrasi yang menyuilitkan ketika Bung Karno tinggal di Bogor ( wilayah Kodam Siliwangi ) dan harus berobat ke Jakarta ( Wilayah Kodam V Jaya ). Tiap mau berobat harus mengurus izin masuk kota Jakarta, repotnya bukan main.
- Pertengahan Desember 1967, dalam keadaan sakit datang surat perintah agar Bung Karno meninggalkan paviliun Istana Bogor , surat perintah datang jam 8 dan jam 11 hari itu juga Bung Karno harus pergi. Sukarno harus terpisah dari Hartini, tinggal di Puri Bima Sakti Batutulis, Bogor.
- Dokter Soerojo yang merawat Soekarno sering mengeluh karena fasilitas yang ia minta tak pernah diperhatikan pemerintah. Untuk memeriksa darah Bung Karno, ia menggunakan lab kecil milik IPB, itu juga dengan menyembunyikan nama Bung Karno.
- Diduga obat – obatan yang diberikan pada Bung Karno malah membuat sakitnya makin parah, sehingga suatu waktu Rachmawati dan Hartini bersekongkol memberikan kapsul kosong pada Bung Karno. Makanan yang diberikan juga sekenanya, ikan asin disodorkan pada Bung Karno padahal ia menderita darah tinggi.
- Setelah keluarganya mengemis – ngemis pada Soeharto agar Bung Karno dipindahkan ke Jakarta karena hawa Bogor mengakibatkan Bung Karno sering kambuh rheumatic, maka Bung Karno dipindahkan ke Wisma Yaso. Tetapi disana Bung Karno makin terpenjara karena tidak boleh dikunjungi istri dan anak – anaknya, lebih buruk sewaktu dipenjara oleh Belanda di Banceuy atau di Sukamiskin dulu. Hal ini semakin membuat Soekarno depresi.
- Soekarno menangis tersedu – sedu karena permintaannya untuk berjalan – jalan di Jakarta ditolak petugas, selain itu Rachmawati juga dimarahi petugas gara – gara mengajak bapaknya jalan- jalan di sekitar Wisma Yaso.
- Bung Karno tidak boleh menonton TV, mendengar radio atau membaca koran, Alamaaamak ..!
Diatas hanya sebagian kecil tekanan – tekanan yang diberikan Soeharto agar Bung Karno cepat mati. Hal ini membuat Bung Karno kehilangan semangat hidup, larangan untuk bertemu dengan rakyat dan keluarga serta berkomunikasi dengan dunia luar membuat Bung Karno mati sebelum mati, layaknya mayat hidup. Akhirnya dalam kondisi yang sangat menderita Bung Karno meninggal.
Sumber : Buku Masa Senja Putera Sang Fajar , Biografi Maulwi Saelan, Biografi Hartini
Despite these agency restrictions, they don't apply to tourists and ex-pats. In October 2000, when Kangwon Land first opened to Korean citizens nicely as|in addition to} to international tourists, it had one lodge with 199 rooms and a casino that had only 30 desk games and 480 slot machines. B2B reside games provider TVBET has partnered with Monotech, a multi-channel iGaming platform for online, cell, and land-based products, in a deal that may see TVBET games integrated into the Monotech platform. It’s an uncommon thing to see in the heart of the Olympics, largely outcome of|as a outcome of} few discover themselves} on the Games in any capacity have much time to gamble. But at other instances of 12 months, the Alpensia resort is an element ski lodge, part water park with a number of} resorts and 바카라사이트 restaurants catering to international tourists. So perhaps having a casino tucked behind a door adjoining the foyer of a Holiday Inn makes sense.
ReplyDelete